Friday, November 7, 2008

Belajar dari hal yang kecil




Sore ini aku ada janji dengan temanku di intersection Eglinton Ave dan Mt Pleasant Road. Tidak enak rasanya kalau telat karenanya dengan sedikit berlari, aku berharap bisa sampai in time disana.

Cuaca sangat indah sekali semenjak pagi sampai sekarang. Tidak ada hujan atau salju. Matahari bersinar terang dengan suhu yang tidak terlalu dingin, 8 C. Jalan yang kulalui ditutupi oleh daun-daun maple yg menguning dan coklat muda. Sepanjang jalan dihiasi dengan bunga-bunga yang berwarna warni, bunga-bunga yang tetap mekar disaat musim dingin seperti ini. Begitu indah, kontras sekali dengan jalan aspal yang berwarna hitam. Keindahan ini bertambah dengan teraturnya lalu lintas yang melaju dalam kecepatan maksimum 50 km/jam. Tidak ada yang berani melebihinya kalau tidak ingin membayar ‘ticket’ (sebutan untuk kena tilang) $120.
Pada setiap 2 blok ada lampu merah untuk pejalan kaki yang ingin menyeberang jalan. Cukup dengan menekan tombol, beberapa menit kemudian lampu merah akan menyala dan mobil2 akan berhenti. Begitu juga bus-bus yang dikelola dengan baik dan selalu berhenti pada setiap bus stop. Dan hati-hati untuk ‘jaywalk’ (menyeberang tidak pada tempatnya), karena jika polisi melihatnya, siap-siap untuk membayar ‘ticket’ $ 50

Ku kancingkan jaketku, udara sore mulai terasa lebih dingin. Sambil melanjutkan perjalananku, kulihat beberapa orang sibuk membersihkan pekarangan rumah atau gedung2 dari daun2 yang berguguran. Mereka menggunakan seragam, masker, sarung tangan dan perlengkapan lengkap lainnya. Aku jadi ingat semasa kecil, aku selalu mendapat tugas menyapu halaman, bedanya aku menggunakan ‘sapu lidi’ sedangkan mereka menggunakan mesin mirip sekali dengan mesin penyemprot nyamuk malaria. Mesin ini meraung-raung, menyapu daun-daun tersebut kesuatu tempat dan mengumpulkannya sebelum nantinya dimasukkan ke dalam tong-tong sampah. Mereka tidak saja membersihkan daun atau sampah tapi juga memotong rumput, pohon, menanam bunga, merawat dan men-design taman. Mereka adalah pekerja “landcare”, orang-orang yang bekerja professional merawat taman-taman rumah, gedung apartment dan perkantoran. Mereka bisa disewa perbulan seharga minimum $ 170, dengan 26 kali datang jika penggunaan jasa diatas 8 bulannya atau bisa juga disewa perjamnya dengan biaya $ 45 plus plus. Hmm…. bisnis yang cukup menjanjikan 

Kota ini memang bersih, tidak hanya karena pemerintah merawatnya tapi juga andil dari masyarakatnya sendiri. Pada setiap rumah dilengkapi dengan 2 tong sampah. Satu untuk sampah organic dan yang lainnya untuk sampah-sampah yang bisa didaur ulang. Sampah2 tersebut mesti dan harus diikat dan tidak boleh tanpa ikatan yang bisa membuat sampah itu berhamburan keluar. Jangan coba2 untuk tidak mematuhinya atau mencampur sampah-sampah tersebut karena petugas sampah akan memberikan surat teguran atau denda jika masih membandel.

Tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah ‘note’ yang ditempel di kaca sebuah mobil yang sedang parkir. Ah, pasti seseorang telah menyerempet mobil ini. Benar saja, di bagian belakang mobil ini sedikit rusak. Ada hal yang menarik, disini sangat umum kita temui “note” yang diselipkan di kaca mobil jika seseorang telah menabrak atau menyerempet mobil tersebut. Note itu biasanya berbunyi; “ saya telah menyerempet mobil anda, hubungi nomer ini….” Kalau ini tidak dilakukan pada saat kita menyerempet mobil seseorang dan kabur, kemudian ketahuan, kasus ini akan dibawa ke pengadilan dan akan mendapat 2 (dua) tuntutan; pertama, membayar kerusakan yang ditimbulkan dan kedua, membayar karena lari dari kejadian (“for not remaining on the scene”). Besarnya biaya tergantung putusan hakim. Kasus ini juga yang menimpa Britney Spears artis America dan dia harus membayar $ 1.000 karena telah menyerempat sebuah mobil dan kabur (hit and run).

Aku jadi ingat kejadian yang pernah terjadi disini beberapa waktu yang lalu. Kasus nya cukup unik. Saat itu ada seorang ibu yang berusia 50 tahunan, ibu ini memundurkan mobilnya untuk keluar dari parkiran. Sayang, dia tidak melihat kalau dibelakangnya ada mobil yang hendak memasuki lapangan parkir. Peraturan disini adalah, mobil yang mundur memiliki tanggung jawab yang lebih dari mobil yang ada dibelakangnya, jadi mesti ekstra hati2. Namun sayangnya dia tidak melihat mobil tersebut, alhasil mobilnya ‘mencium’ mobil yang ada dibelakangnya. Jelas Ibu ini salah. Demi melihat mobilnya yang penyok, si empunya mobil marah dan berteriak2. Si ibu begitu shock dan ketakutan. Ada yang melihat kejadian itu, dan menelepon polisi. Laporannya adalah; telah terjadi accident, seorang laki-laki yang mobilnya tertabrak telah berteriak-teriak pada seorang ibu yang membuat ibu ini ketakutan. Kejadian ini dibawa ke pengadilan, dan laki-laki yang berteriak itu wajib membayar $ 1.000 ke si ibu dengan tuduhan “assault” Alasannya adalah karena laki-laki tersebut telah merusak ‘human being’ seseorang. Memang terlihat ‘aneh’ bagi kita yang setiap hari mendengar orang lain atau kita sendiri marah sambil teriak-teriak satu sama lainnya dijalanan atau dimana saja. Tapi ternyata disini itu akan menjadi masalah. Negara ini sangat menjaga hak asasi manusia. Terutama wanita, anak-anak dan kaum homo seksual.

Kejadian yang cukup “unik” lainnya pernah terjadi di Montreal. Hal yang lumbrah jika politisi turun ke masyarakat seperti market, sekolah atau perkumpulan suatu masyarakat untuk berkampanye. Saat itu salah seorang anggota parlemen yg sedang berkampanye mencicipi masakan seorang wanita (immigrant dari negara lain) dalam suatu acara dan memujinya, Wanita ini begitu bahagia karena di negaranya tidak pernah ada politisi yang mendatangi masyarakat seperti itu dan saking bahagianya, dia memasak masakan yang sama dan pergi ke kantor anggota parlemen ini. Sesampai di kantor, dia menyampaikan pesan ke sekretaris agar masakan nya ini diberikan ke politisi tersebut dgn pesan; ‘Tolong berikan masakan ini pada Bos anda, pastikan kalau dia memakannya. Jika tidak saya akan membunuh anda” dengan bercanda.

Mendengar itu, sekretaris ini ketakutan dan menelpon polisi. Tidak berapa lama kemudian si Ibu didatangi polisi dan membawa kasus ini ke pengadilan karena telah mengancam dengan kata-kata ‘membunuh’. Berkali-kali wanita tersebut mengatakan baik di pengadilan, surat kabar atau berita2 lokal kalau dia sama sekali tidak bermaksud begitu karena di negara nya itu hanya merupakan ‘joke’ semata. Sayang, kasusnya terlanjur masuk ke pengadilan.

Begitu banyak peraturan di North America ini. Mulai dari hal-hal kecil (menurut kita) sampai hal-hal yang serius sifatnya. Tapi kalau dilihat lebih jauh peraturan-peraturan tersebut membuat kita untuk selalu aware, hati-hati dan disiplin

Dari kejauhan aku telah melihat temanku melambaikan tangannya. Ku lirik jam di cell phone, baru 4:45 sore, artinya aku tidak telat karena janjiannya tepat jam 5. Kuberikan senyumanan-ku terindah padanya untuk lebih menambah indahnya hari ini.



Toronto, 7 November 2008

No comments: