Saturday, November 29, 2008

Dream or Nightmare

Sudah hampir tiga minggu aku sangat malas melakukan apapun termasuk menulis. Sebenarnya ada beberapa topic menarik yang ingin kutulis tapi urung niat karena sifat yg bernama ‘malas’ ini. Sampai akhirnya siang itu waktu guruku membahas topic yang menarik pengenai second conditional dengan contoh kasus dari sebuah article yang berjudul Lottery!

Lottery? Yup, lottery atau togel di Indonesia atau Judi kata Bang roma Irama. Di North America ini Lottary adalah benda yg mempunyai kedudukan hukum yang kuat dalam undang-undang. Jadi orang yang menjual, membeli serta orang yang menang mempunyai kedudukan hukum yang jelas. Jadi ini bukan barang haram seperti di Tanah air. Sehingga kita bisa mendapatkannya dengan mudah di toko-toko seperti Mac’s, Convenience ataupun Pharma Plus. Harga per ticketnya cuma $2. Kemungkinan untuk menang tidak ada yang menjamin tapi setiap minggunya, tepatnya jumat malam di TV local selalu diumumkan nomer yang berhasil jadi pemenang, jika tidak ada yang menang maka hadiahnya akan dilipatgandakan pada penarikan minggu depannya, begitu seterusnya. Selain kita bisa melihat langsung siapa yang menang melalui televisi kita juga bisa mengetahuinya melalui internent dan media cetak, Beberapa peraturannya bagi pemenang adalah pemenang telah berusia 18 tahun, hadiah tidak bisa diambil sekaligus tapi akan dibagi beberapa tahap penarikan dan setiap pemenang wajib meng-expose nya di Televisi dan media komunikasi lainnya.

Bisa dibayangkan bagaimana jika seseorang memenangkan lottery. Begitu banyak mimpi-mimpi indah yang bisa diujudkan. Begitu banyak angan-angan yang bisa dicapai jika memenangkan lottery. Kesulitan hidup bisa berakhir dengan mudah dalam sekejab. Atas dasar itulah orang-orang tergiur untuk mencoba keberuntungan mereka dengan membeli lottery ini.

Lalu apa yang menarik dari cerita lottery ini selain uang yang cukup menggiurkan jika kita menang???

Yang paling menarik adalah dibalik kisah orang-orang yang memenangkan lottery. Hampir disetiap cerita keberuntungan seseorang selalu diikuti dengan kisah-kisah yang menyedihkan.

Baiklah kita ambil saja beberapa kisah nyata dari orang-orang yg telah memenangkan lottery ini.

Brett Peterson, 19 tahun yang bekerja sebagai busboy di sebuah restaurant memenangkan lottery $ 2 Million. Segera setelah memenangkan lottery, Brett berhenti bekerja. Brett meminjamkan uangnya pada teman-teman yang meminjam, tapi kebanyakan dari mereka tidak mau mengembalikannya. Brett menghabiskan uang tersebut dalam satu bulan. Diakhir bulan Brett mendapatkan tagihan kartu kredit yang membengkak dan tidak ada uang yang tersisa. Brett kembali mencari pekerjaan untuk membayar tagihan-tagihan tersebut, Brett berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai sales clerk.

Lynette Nichols, memenangkan lottery $17 Million. Sebagai bookeeper tentu uang sebesar itu sangat menguntungkan bagi Lynette dan suami. Namun semenjak memenangkan lottery rumah tangga mereka diwarnai dengan pertengkaran yang hebat. Lynette tidak menyangka suaminya menghabiskan uang untuk membeli segala permainan electronic dan suaminya tidak senang Lynette membeli mobil yang mahal untuk keluarganya. Akhir cerita mereka harus membayar ratusan ribu dollar untuk biaya persidangan perceraian mereka.

Beda lagi dengan keluarga John dan Sandy. Mereka memenangkan lottery $ 12 Million. Semenjak kemenangan mereka, begitu banyak telepon yang masuk menawarkan berbagai produk dan meminta sumbagan kemanusiaan. Mereka berencana memasukkan anak mereka ke universitas terbaik yg tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu mereka memulai kehidupan baru di lingkungan perumahan elit yang membuat mereka dan anak-anak kewalahan karena tidak terbiasa dengan kehidupan yang tiba-tiba glamor. Anak-anak kehilangan teman-teman bermain dan merasa asing di lingkungan baru. Yang menyedihkan John dan Sandy akhirnya kehilangan pekerjaan sebagai accountant.

Tracy Dalton adalah seorang pelayan di Mac’s restaurant. Selain sebagai waitress, Tracy yang masih 24 tahun juga seorang mahasiswa. Suatu hari ia mendapatkan tip dari langganannya, John Steel, sebuah ticket lottery $ 250.000 karena John tidak cukup uang pada saat itu. Singkat cerita lottery yg didapat Tracy sebagai tip ternyata menang!
Tracy membagi hadiah itu dengan John dan berhenti bekerja karena ingin focus dengan kuliahnya. Tidak beberapa lama setelah memenangkan lottery, Tracy dituntut oleh mantan rekan kerjanya di Mac’s restaurant. Peraturan di restaurant tempat Tracy pernah bekerja adalah mewajibkan untuk memasukkan setiap tip yang diperoleh ke dalam box dan membaginya kesemua rekan yang bekerja pada hari itu setelah restaurant tutup di sore harinya. Namun Tracy tidak melakukan itu dan menyimpan lottery tersebut. Bagi Tracy lottery bukanlah tip tapi hadiah. Namun bagaimanapun juga, Tracy telah diajukan ke pengadilan dan wajib menjalani proses hukum.

Masih banyak lagi kisah2 menarik dibalik memenangkan lottery ini yang hampir semuanya berakhir dengan unhappy ending story.
Sekiranya apa yang Allah firmankan dalam Surah Al Maidah (5): 90-91 bisa sebagai renungan kita dalam memaknai kisah-kisah tersebut diatas:

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minum-minuman keras, berjudi, (berkurban) untu berhala dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan Setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbutan) itu agar kamu beruntung.”

“Dengan minuman keras dan judi itu, Setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?”

Semoga kita semua terhindar dari perbuatan tersebut dan bisa mengambil hikmahnya. Jadi apakah benar Lottery merupakan sebuah Dream atau malah Nightmare?




Friday, November 7, 2008

Belajar dari hal yang kecil




Sore ini aku ada janji dengan temanku di intersection Eglinton Ave dan Mt Pleasant Road. Tidak enak rasanya kalau telat karenanya dengan sedikit berlari, aku berharap bisa sampai in time disana.

Cuaca sangat indah sekali semenjak pagi sampai sekarang. Tidak ada hujan atau salju. Matahari bersinar terang dengan suhu yang tidak terlalu dingin, 8 C. Jalan yang kulalui ditutupi oleh daun-daun maple yg menguning dan coklat muda. Sepanjang jalan dihiasi dengan bunga-bunga yang berwarna warni, bunga-bunga yang tetap mekar disaat musim dingin seperti ini. Begitu indah, kontras sekali dengan jalan aspal yang berwarna hitam. Keindahan ini bertambah dengan teraturnya lalu lintas yang melaju dalam kecepatan maksimum 50 km/jam. Tidak ada yang berani melebihinya kalau tidak ingin membayar ‘ticket’ (sebutan untuk kena tilang) $120.
Pada setiap 2 blok ada lampu merah untuk pejalan kaki yang ingin menyeberang jalan. Cukup dengan menekan tombol, beberapa menit kemudian lampu merah akan menyala dan mobil2 akan berhenti. Begitu juga bus-bus yang dikelola dengan baik dan selalu berhenti pada setiap bus stop. Dan hati-hati untuk ‘jaywalk’ (menyeberang tidak pada tempatnya), karena jika polisi melihatnya, siap-siap untuk membayar ‘ticket’ $ 50

Ku kancingkan jaketku, udara sore mulai terasa lebih dingin. Sambil melanjutkan perjalananku, kulihat beberapa orang sibuk membersihkan pekarangan rumah atau gedung2 dari daun2 yang berguguran. Mereka menggunakan seragam, masker, sarung tangan dan perlengkapan lengkap lainnya. Aku jadi ingat semasa kecil, aku selalu mendapat tugas menyapu halaman, bedanya aku menggunakan ‘sapu lidi’ sedangkan mereka menggunakan mesin mirip sekali dengan mesin penyemprot nyamuk malaria. Mesin ini meraung-raung, menyapu daun-daun tersebut kesuatu tempat dan mengumpulkannya sebelum nantinya dimasukkan ke dalam tong-tong sampah. Mereka tidak saja membersihkan daun atau sampah tapi juga memotong rumput, pohon, menanam bunga, merawat dan men-design taman. Mereka adalah pekerja “landcare”, orang-orang yang bekerja professional merawat taman-taman rumah, gedung apartment dan perkantoran. Mereka bisa disewa perbulan seharga minimum $ 170, dengan 26 kali datang jika penggunaan jasa diatas 8 bulannya atau bisa juga disewa perjamnya dengan biaya $ 45 plus plus. Hmm…. bisnis yang cukup menjanjikan 

Kota ini memang bersih, tidak hanya karena pemerintah merawatnya tapi juga andil dari masyarakatnya sendiri. Pada setiap rumah dilengkapi dengan 2 tong sampah. Satu untuk sampah organic dan yang lainnya untuk sampah-sampah yang bisa didaur ulang. Sampah2 tersebut mesti dan harus diikat dan tidak boleh tanpa ikatan yang bisa membuat sampah itu berhamburan keluar. Jangan coba2 untuk tidak mematuhinya atau mencampur sampah-sampah tersebut karena petugas sampah akan memberikan surat teguran atau denda jika masih membandel.

Tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah ‘note’ yang ditempel di kaca sebuah mobil yang sedang parkir. Ah, pasti seseorang telah menyerempet mobil ini. Benar saja, di bagian belakang mobil ini sedikit rusak. Ada hal yang menarik, disini sangat umum kita temui “note” yang diselipkan di kaca mobil jika seseorang telah menabrak atau menyerempet mobil tersebut. Note itu biasanya berbunyi; “ saya telah menyerempet mobil anda, hubungi nomer ini….” Kalau ini tidak dilakukan pada saat kita menyerempet mobil seseorang dan kabur, kemudian ketahuan, kasus ini akan dibawa ke pengadilan dan akan mendapat 2 (dua) tuntutan; pertama, membayar kerusakan yang ditimbulkan dan kedua, membayar karena lari dari kejadian (“for not remaining on the scene”). Besarnya biaya tergantung putusan hakim. Kasus ini juga yang menimpa Britney Spears artis America dan dia harus membayar $ 1.000 karena telah menyerempat sebuah mobil dan kabur (hit and run).

Aku jadi ingat kejadian yang pernah terjadi disini beberapa waktu yang lalu. Kasus nya cukup unik. Saat itu ada seorang ibu yang berusia 50 tahunan, ibu ini memundurkan mobilnya untuk keluar dari parkiran. Sayang, dia tidak melihat kalau dibelakangnya ada mobil yang hendak memasuki lapangan parkir. Peraturan disini adalah, mobil yang mundur memiliki tanggung jawab yang lebih dari mobil yang ada dibelakangnya, jadi mesti ekstra hati2. Namun sayangnya dia tidak melihat mobil tersebut, alhasil mobilnya ‘mencium’ mobil yang ada dibelakangnya. Jelas Ibu ini salah. Demi melihat mobilnya yang penyok, si empunya mobil marah dan berteriak2. Si ibu begitu shock dan ketakutan. Ada yang melihat kejadian itu, dan menelepon polisi. Laporannya adalah; telah terjadi accident, seorang laki-laki yang mobilnya tertabrak telah berteriak-teriak pada seorang ibu yang membuat ibu ini ketakutan. Kejadian ini dibawa ke pengadilan, dan laki-laki yang berteriak itu wajib membayar $ 1.000 ke si ibu dengan tuduhan “assault” Alasannya adalah karena laki-laki tersebut telah merusak ‘human being’ seseorang. Memang terlihat ‘aneh’ bagi kita yang setiap hari mendengar orang lain atau kita sendiri marah sambil teriak-teriak satu sama lainnya dijalanan atau dimana saja. Tapi ternyata disini itu akan menjadi masalah. Negara ini sangat menjaga hak asasi manusia. Terutama wanita, anak-anak dan kaum homo seksual.

Kejadian yang cukup “unik” lainnya pernah terjadi di Montreal. Hal yang lumbrah jika politisi turun ke masyarakat seperti market, sekolah atau perkumpulan suatu masyarakat untuk berkampanye. Saat itu salah seorang anggota parlemen yg sedang berkampanye mencicipi masakan seorang wanita (immigrant dari negara lain) dalam suatu acara dan memujinya, Wanita ini begitu bahagia karena di negaranya tidak pernah ada politisi yang mendatangi masyarakat seperti itu dan saking bahagianya, dia memasak masakan yang sama dan pergi ke kantor anggota parlemen ini. Sesampai di kantor, dia menyampaikan pesan ke sekretaris agar masakan nya ini diberikan ke politisi tersebut dgn pesan; ‘Tolong berikan masakan ini pada Bos anda, pastikan kalau dia memakannya. Jika tidak saya akan membunuh anda” dengan bercanda.

Mendengar itu, sekretaris ini ketakutan dan menelpon polisi. Tidak berapa lama kemudian si Ibu didatangi polisi dan membawa kasus ini ke pengadilan karena telah mengancam dengan kata-kata ‘membunuh’. Berkali-kali wanita tersebut mengatakan baik di pengadilan, surat kabar atau berita2 lokal kalau dia sama sekali tidak bermaksud begitu karena di negara nya itu hanya merupakan ‘joke’ semata. Sayang, kasusnya terlanjur masuk ke pengadilan.

Begitu banyak peraturan di North America ini. Mulai dari hal-hal kecil (menurut kita) sampai hal-hal yang serius sifatnya. Tapi kalau dilihat lebih jauh peraturan-peraturan tersebut membuat kita untuk selalu aware, hati-hati dan disiplin

Dari kejauhan aku telah melihat temanku melambaikan tangannya. Ku lirik jam di cell phone, baru 4:45 sore, artinya aku tidak telat karena janjiannya tepat jam 5. Kuberikan senyumanan-ku terindah padanya untuk lebih menambah indahnya hari ini.



Toronto, 7 November 2008

Monday, November 3, 2008

Setiap orang adalah "duta"bagi diri, negara dan agamanya

Hari ini kelas penuh tidak seperti biasanya. Ya, sejak cuaca mulai berganti dingin, teman2 satu demi satu mulai berguguran. Ada yg kena flue, cold, anaknya yg sakit, suami yg sakit, atau urusan pribadi lainnya. Untuk-ku pribadi alasan utama adalah malas keluar rumah karena cuaca dingin berkisar -4 s/d 7 Celcius. Ingin rasanya untuk tetap dirumah ditemani secangkir teh panas hmmm…Tapi untuk tidak menghadiri kelas hari ini rasanya rugi juga, karena pembahasannya sangat menarik, mengenai pemakaian "Modal" untuk Obligation khususnya dalam Rules (peraturan-peraturan).


Akhirnya kulangkahkan juga kaki menuju sekolah yg tidak begitu jauh dari rumah, kira-kira 25 minutes dengan berjalan kaki atau 5 minutes dengan kendaraan.


Pelajaran sudah dimulai dari lima minutes yg lalu. Aku telat sampai di kelas. Ku ketuk pintu kelas pelan dan membukanya. Dengan anggukan kecil dan ucapan permisi, aku menuju bangku-ku dan beberapa detik kemudian aku tenggelam dengan materi yg diberikan oleh guruku. Kelas terus berjalan hingga waktu istirahat siang. Seperti biasanya, pada waktu 'lunch' ada yg menyantap bekal yg dibawa masing-masing di dalam kelas dan ada jg yg menuju 'lunch room'. Tidak sedikit jg siswa yg menghabiskan waktu istirahat siangnya di ruangan komputer. Aku memilih di dalam kelas dengan 2 orang teman dari China.


Tiba-tiba salah seorang teman dari China ini bertanya padaku, dengan muka yg tegang dan suara yg bergetar. "Why do the people in your country hate Chinese ?" Pertanyaannya terus terang mengejutkan-ku dan menghentikan makan siangku. Dengan menarik nafas dalam, ku geser duduk-ku dan ku ajukan pertanyaan balik " Sorry, why did you ask me that Question?" teman-ku ini langsung menjawab..." I read on Internet, in 1998, there were alot of Chinese killed, why did your people do that?"


Oh, kenapa dia menanyakan masalah ini? Terus terang aku sempat blank sesaat, bukan hanya bingung bagaimana menjawabnya tapi juga karena aku kaget dgn pertanyaan yg begitu tiba2 dan bersifat "menyerang". Sebenarnya aku bisa saja mengajukan masalah ini ke sekolah dengan tuntutan “Races” dan teman-ku ini bisa dikeluarkan dari sekolah tapi ada tuntutan didalam hati untuk 'membela' negara sendiri. Dengan tenang aku jelaskan keadaan indonesia saat itu dan bagaimana suasana politik yg "panas” dikarena rezim kekuasaan dan ekonomi yg buruk. Terus terang aku bukan pakar dlm bidang politik karenanya aku pilih bahasa yg sederhana. Aku jelaskan bahwa itu tidak benar. banyak berita-berita yang dibuat untuk memperkeruh keadaan sehingga tercipta citra kurang baik tentang Indonesia yg tentu saja amat sangat berpengaruh pada politik, ekonomi dan juga keamanaan Indonesia saat itu.


Aku lihat wajah teman dari China ini ketegangannya mulai berkurang, sepertinya dia mulai memahami. Lalu ku ajukan pertanyaan " Did you ever come to Indonesia before?" dia menjawab belum pernah sama sekali. Terus aku ajukan lagi sebuah pertanyaan, "Do you have any relative or friend who live in Indonesia? lagi2 dijawab tidak. Lalu temanku ini menambahkan bahwa dia begitu takut membaca berita tentang pembunuhan besar2an di Indonesia terhadap warga keturunan china di Indonesia tahun 1998.



Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering muncul dari teman-teman-ku disini yang mereka hanya baca dari internet atau liat di CNN atau televisi lokal. Kadang berita tersebut berkesan propaganda. Terlebih lagi kalau mereka sudah mengait-kaitkan dengan muslim dan teroris.


Cukup sulit untuk jadi 'duta' bagi negara sendiri jika arus informasi negatif datang begitu besar. Disatu sisi tidak ingin citra negatif itu ada tapi disisi lain, citra itu terus tumbuh subur bagai pohon yang dipupuk dan dirawat dengan telaten.


Apakah mungkin kita salah menanam pohon ataukah salah memberi pupuk?


Dan sore ini sebelum pelajaran usai, salah seorang teman bertanya padaku, "Why did you wear scarf (hijab)?” “Did you family push you?” Aku bisa paham kenapa pertanyaan itu timbul, karena November 2007 disini seorang bapak (keturunan Pakistan) membunuh anak gadisnya yang berusia 16 tahun karena menolak untuk menggunakan hijab.


Berita ini jelas sangat menggegerkan dan itu membuat pandangan masyarakat barat terhadap islam buruk (baca bertambah buruk).


Aku coba untuk menjawab dengan menjelaskan kalau islam tidak ada paksaan dalam beragama, Setiap pemeluknya diberikan kebebasan untuk memilih. Dan memakai hijab adalah pilihan-ku. Mendengar alasan-ku itu, seorang teman menimpali, “Yeah, that’s good when the woman has a choice but it’s completely different in Iran. They push women to do something that women don’t want to do it.” Teman dari Iran membenarkan. Mereka mengatakan Hijab merupakan Official Dress di Iran. Setiap wanita wajib memakainya. Mereka harus mendapatkan ijin tertulis dari orang tua atau suami jika berpergian keluar rumah khususnya ke luar negri jika berlibur. Dan begitu banyak lagi peraturan-peraturan yang membuat mereka akhirnya memilih ‘hengkang’ dari negara mereka sendiri dan memilih untuk hidup diluar negri.

Baru-baru ini Sheikh Muhammad al-Habadan, Imam Saudi Arabia dalam pidato Live nya di satellite channel al-Majd yg di siarkan lagi oleh berbagai saluran televisi seperti BBC news. BBC news memuat berita itu dengan statement; A Muslim cleric in Saudi Arabia has called on women to wear a full veil, or niqab, that reveals only one eye. Sheikh Muhammad al-Habadan said showing both eyes encouraged women to use eye make-up to look seductive.

Jelas berita-berita ini menjadi bahan olok-olokan untuk menyerang islam. Yang pengaruhnya tidak hanya dirasakan bagi warga muslim yang ada di negara non muslim tapi juga muslim secara keseluruhan.

Sore ini begitu melelahkan tapi satu pelajaran yang aku dapat adalah setiap orang adalah “duta”. Apapun yang dilakukan atau dikatakan akan berdampak besar tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi, negara dan agamanya. Sayangnya kita sering lupa akan hal itu.











Friday, August 8, 2008

Menyadari sebuah Pilihan....

Banyak yang bilang, hidup di luar negeri pastilah sangat menyenangkan. Semua terlihat "lebih" dibandingkan negeri sendiri. Mulai dari iklim yang berbeda, pergaulan yang berbeda, budaya yang berbeda, lingkungan yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, cara berfikir yang berbeda, makanan yang berbeda dan masih banyak lagi perbedaan-perbedaan lainnya.

Apakah itu positif atau negatif?

Hmmm... tergantung..tergantung bagaimana perbedaan itu, standar penilaian dan bagaimana melihat perbedaan itu.

Namun dari pengalaman, perbedaan itu bisa memberikan imbas positif dan negatif bagi si perilaku yang bersangkutan. Dan semua itu juga tidak terlepas dari faktor kedewasaan dalam menyingkapinya.

Ada orang yang setelah tinggal diluar negeri atau hanya sekedar berlibur atau memang western oriented, tiba-tiba cara bicaranya jadi berubah, senang sekali menggunakan umpatan2 ala barat padahal umpatan-umpatan itu yang sering digunakan oleh orang-orang jalanan yang tidak berpendidikan disini, rambutnya jadi berubah warna, busananya juga ikut-ikutan jadi minimalis, pergaulan yang "modern" dan lain sebagainya. Pertanyaannya, apakah dengan sering menggunakan umpatan-umpatan ala "barat", bergaya kehidupan ala barat, pakaian ala barat, pergaulan dan kehidupan ala barat itu benar-benar bisa dikatakan "modern" dan "wow"?

Tapi ada juga yang masih mempertahankan apa yang telah diterimanya di negeri asalnya. Baik itu budaya, moral, tata krama...walaupun orang lain akan melihat dia "kuno". Pertanyaan selanjutnya, apakah dengan tetap mempertahankan budaya, moral dan tata krama yang sesuai ajaran-ajaran agama bisa dikatakan "kuno"? Bukankah katanya bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki budaya sendiri, bukan bangsa (masyarakatnya) yang ikut-ikutan budaya bangsa (masyarakatnya) lain?

Memang tidak ada salahnya untuk berubah karena mengikuti budaya yang baik tentunya, berubah untuk suatu kebaikan, seperti hal-hal positif berikut yang bisa kita rasakan hidup diluar negeri; lebih disiplin, lebih mandiri, lebih percaya diri, lebih profesional dan lebih kreatif. Mungkin hal-hal tersebut bisa dikatakan perubahan yang "modern" tersebut.

Benarlah kalau dilihat manusia dipengaruhi oleh 70% lingkungannya. Lingkungan ini yang nantinya bisa membawannya menjadi manusia-manusia yang kita temui sekarang ini. Manusia-manusia yang bisa memberikan manfaat bagi kehidupan orang banyak atau manusia-manusia yang hanya sibuk dengan kehidupannya sendiri atau malah manusia yang menghancurkan dirinya sendiri dan sampah bagi masyarakat disekitarnya...semua adalah pilihan..setiap pilihan akan bermuara pada tanggungjawab individu yang akan berdampak pada kehidupan yang nyata sesudahnya... karena modern atau tidak dan hidup diluar negeri atau tidak bukan ukuran untuk dibawa mati *itupun kalau masih meyakini ada kehidupan setelah kematian :-)


Sunday, August 3, 2008

Caribbean Parade

Hari ini adalah hari dimulainya Caribbean Parade. Biasanya seluruh masyarakat kepulauan Caribbean yang ada di seluruh kawasan North America berkumpul di Toronto demi acara ini. Semalam di saluran Local News, beberapa peserta acara Parade begitu antusias waktu diwawancarai. Mereka tidak sabar lagi untuk menunggu hari esok. Begitu juga aku...penasaran gimana sih budaya Caribbean itu...

Cerita sedikit mengenai kepulauan Caribbean ini. Caribbean merupakan kepulauan yang berada disebelah selatan timur laut Amerika. Ada sekitar 13 negara dan 12 negara bagian di kepulauan tersebut. Kepulauan Carribean sangat terkenal dengan keindahan lautnya. Disana juga terdapat negara yang memiliki penduduk beragama muslim terbanyak yaitu Negara Trinidad and Tobago dan disana pulalah, tidak begitu jauh dari kepulauan tersebut, terdapat daerah yang paling misterius di dunia yaitu kawasan segitiga bermuda atau Triangle Bermuda.

Minggu ini adalah long weekend, karena hari senin merupakan libur nasional. Hmm bisa dibayangkan bagaiman hebohnya acara itu, pasti banyak yang ikut menyaksikannya.

Acaranya sendiri diadakan di sepanjang jalan Ontario Dr menuju Lake Shore Blvd West di dekat danau Ontario. Danau yang luas seperti lautan. Sejauh mata memandang kita hanya melihat air. Awalnya aku pikir ini adalah lautan karena begitu luasnya, tapi bukan. Ini adalah danau Ontario yang airnya mengalir menuju air terjun niagara. Dari rumah, sekitar setengah jam perjalanan. Cukup jauh tapi mengingat di Toronto tidak semacet jakarta, jadi tidak perlu pusing dan buru-buru ke sana.

Tepat sekali, sewaktu kaki sudah memasuki kawasan parade, kita bisa melihat begitu banyak warga kulit hitam yang datang. Konon katanya meraka tidak suka dipanggil dengan sebutan 'Negro" karena itu sebutan bagi para budak. Mereka lebih memilih disebut sebagai 'black man' dari pada 'negro'. Mereka yang datang tidak hanya datang melihat begitu saja tapi lengkap dengan segala perlengkapan layaknya sedang melakukan piknik. Dengan Box besar, mereka membawa makanan, minuman, tikar, kursi lipat, dan payung. Lucunya tidak hanya membawa anak dan istri ada juga yang membawa serta anjing peliharaannya!

Benar kata orang dimana ada keramaian disitu roda perekonomian berputar. Sepanjang jalan menuju lokasi, kita bisa melihat orang-orang berjualan, dari minuman dan makanan hingga souvenir ala Caribbean. Aah jadi ingat pedagang kaki lima di pasar raya Padang.

Dalam ingatanku, pawai di kampungku biasanya dimulai dari GOR Haji Agus Salim terus berarak di sepanjang jalan Rasuna Said, melewati Kantor Gubernur hingga Lapangan Imam Bonjol, dan kemudian selesailah pawai tersebut. Kita bisa menyaksikan pawai dengan gratis di pinggir jalan sambil menyerut ice cream tong tong yang siap meleleh dalam beberapa menit jika tidak segera menyerutnya. Kemeriahan telah terbayang , tak sabar rasanya menunggu parade dimulai, mengingat waktu sudah menunjukkan pukul satu siang.

Ternyata parade ini beda, jika di kampungku nontonnya gratis, tapi disini, kita mesti bayar $25 kalau ingin mendekati pinggir jalan.

Tiba-tiba suara dentuman musik keras terdengar dari truk-truk besar. Ternyata parade ini dilengkapi dengan truk-truk pengangkut sound system. Truk-truk ini juga mengangkut makanan bagi para peserta dan tidak ketinggalan toilet! Wow benar-benar acara yang sangat memfasilitasi peserta, jika mereka kebelet, mereka tidak perlu keluar jalur parade untuk mencari toilet terdekat, cukup ngantri di toilet berjalan.

Musik bertalu diiringi dengan arakan hiasan-hiasan yang hampir mirip dengan Reok Ponorogo asli Indonesia :-) Bedanya yang ini tidak diusung di kepala tapi ditarik dengan tangan karena hiasan ini di beri roda untuk memudahkan penariknya. Hiasannya begitu warna warni begitu juga pesertanya, mereka mengenakan pakaian warna warni dan umbul-umbul serta topi-topi Pirate (Bajak Laut). Memang, Caribbean terkenal dengan Pirate -nya. Kalau melihat pakaian yang seadanya dari peserta Parade, kita hampir bisa melihat "isi dalam" nya ketika penari mulai bergoyang karena hentakkan musik yang begitu kuatnya dan cuma satu yang ada di kepala saat itu, SEX karena semuanya bergoyang kesetanan sambil mendekatkan badan mereka satu sama lain seperti ingin melakukan hubungan sex.

Terbayang oleh ku jika FPI ada saat ini, mungkin FPI akan segera datang tapi tidak untuk melihat namun untuk membubarkan... segera!

Keseluruhan acara cukup meriah, cuma sayangnya acara ini kurang well organize, dan sepertinya tidak memiliki konsep acara yang jelas. Peserta pawai sibuk dengan diri mereka masing-masing, ada yang joget "ajep-ajep", ada yang makan dan minum, ada yang berfoto, ada yang hilir mudik sesuka hati, ada yang ngantri makanan, ada yang ngantri ke toilet..semua bercampur aduk seperti bubur ayam. Mereka tidak peduli dengan penonton yang begitu banyak menyaksikan mereka. Ini benar-benar hanya melihat segerombolan orang yang lagi berkumpul....

Tadinya aku ber expectasi lebih akan suatu acara yang waah karena mengingat ini acara yang diadakan hanya sekali setahun dan seluruh warga Caribbean berkumpul dan berpesta. Tapi ternyata tidak sebanding dengan tiket $25 yang kita keluarkan. Rasanya lebih indah pawai 17 Agustusan di kampungku, lebih penuh dengan nilai-nilai moral, budaya, estetika dan religi. Mudah-mudahan itu juga bukan hanya tinggal simbol di pawai saja tapi masih melekat pada setiap diri warganya..mudah-mudahan...

Saturday, 2 August 2008

Friday, August 1, 2008

Nasehat seorang kakak

Woooaaahhh... aku masih nguap pagi itu waktu bangun dari tempat tidur. Ooh dingin tiba-tiba menyerangku sewaktu kaki menyentuh lantai. Kutarik selimut dan kubalutkan keseluruh tubuh. Hari ini hujan deras diluar sana, hmmm mudah2an suamiku selamat diperjalanannya keluar kota, bathin-ku.

Treeeng... tiba-tiba kudengar suara panggilan di internet. Ku berjalan pelan menuju komputer yang tak begitu jauh dari tempat tidur. Ya, benar seseorang mem-buzz ku... siapakah itu pagi-pagi begini mengajakku chat?... oh ternyata kakakku.
"Salamualaikum, sist" kakakku memulai percakapan. "waalaikumsalam, bro" jawabku.

Setelah menanyakan kabar masing-masing dan saling me-invite-camera kemudian kakakku bertannya, "kamu belum mandi ya?".... "Eh iya nih hi.hi..hi" malu juga rasanya ketahuan begitu, ga bisa ngelak lagi, keliatan lewat camera soalnya dengan rambut yang masih awut-awutan.

"Biasanya mandi jam berapa?" tanya kakakku lagi. Belum sempat aku jawab kakaku melanjutkan ucapannya,"Rajin-rajinlah jaga badan, suami pulang jangan kayak PBT (pembantu-red), ntar udah stress di kantor, eh ketemu kapal pecah di rumah."

Mendengar itu aku langsung ketawa.. demi mendengar aku tertawa tiba-tiba kakakku berkata,"Take it seriously.. believe me.." aku langsung diam.

Kakakku melanjutkan, "Boleh kamu punya kegiatan, tapi harus inget main attention kamu sekarang, manage your priority, pengalaman guru berharga kata orang bijak. " Kemudian kakaku mengalihkan pembicaraan, "Udah telpon Uni? " (kakak perempuan kami). "Iya bang udah kemaren aku telpon Uni, oh ya makasih ya ama nasehatnya..kadang aku masih suka lupa itu, kalau sekarang aku sudah nikah."
"Did I talk to you too much?" tanya kakakku lagi. "Tidak bang, aku malah senang, kemaren-kemaren aku sering begadang, chatting ama temen-temen sampai pagi. Mungkin karena itu I've got two time for my period this month" jelasku "Suami pernah ingetin supaya jaga waktu istirahat" lanjutku.

"By the way, minyak telon buat suamimu abang kirim besok ya.. hmm jangan banyak begadang, sist... main attention, inget itu." kakak ku berusaha mengingatkanku. "Ya bang, waah makasih ya Bang ama minyak telonnya, suami pasti senang banget."

"Mungkin suami-mu bisa tolerir sekarang-sekarang ini, tapi jangan tunggu sampai dia ngomong, pelajari apa kebiasaannya, gesture -nya, knowledge kamu tentang dia harus bertambah dari hari ke hari... that's the way istri rasul, Aisyah r.a manyenangkan nabi. Learn what you need to do then do what you have learned. Try to improve every day."

Tiba-tiba line telpon terputus, kakaku mencoba menelpon ku lagi lewat chattingan yahoo messenger ini.
"Do not let time gone by without improvement, Sist.. ingat, jangan buang waktu untuk diri terlalu banyak, buang waktu untuk suami. Itulah ibadah kamu sekarang. Do you get my point, Sist?"

"Ya bang," jawabku namun didalam hati aku rasanya ingin menangis. Ucapan kakakku sangat menyentuh sekali, aku tidak tahu kenapa tapi aku benar-benar ingin menangis. Apa mungkin karena aku rindu kampung halaman atau karena di dalam hati aku merasa 'pernikahan' ku ini adalah suatu Rahmat bagiku untuk bisa beribadah lebih banyak lagi.. Sekuat tenaga aku tahan diriku agar kakakku tidak melihat mataku yang mulai berkaca-kaca.

"Apa aku terlalu banyak bicara? tanya kakakku lagi. "Tidak Bang, oh ya aku boleh minta masukannya?" "Boleh, apa itu? jawab kakakku...

"Abang tahu kan, aku paling susah ngomong kalau lagi emosi, kadang aku upset untuk suatu hal, mungkin bagi orang lain kecil bagiku itu hal yang sensitive. Gimana caranya ya buat gendaliin diri biar bisa tetap diskusi dikala kita dalam keadaan emosi, karena aku cendrung untuk menghindar dan diam. Maksudnya biar bisa ngendaliin diri untuk cooling down dulu, tapi biasanya lawan bicara kita ga tahu kalau kita lagi emosi. Kalau suami juga senangnya aku bicara dan ngungkapin semua yang aku rasakan dan pikirkan...bingung kan.." tambahku.

"Get used to it" kakakku mulai menjawab... "try to see to other point of view, kadang ego kita memaksa untuk percaya dan believe stand point pribadi. Kita aja yang benar-menurut kita, even itu memang benar, tapi coba liat dari sisi lawan bicara, tanya, apa dia melihat hal yang serupa?...tanya ke diri sendiri dulu...jawab... dan assume lawan kita tidak tahu, jadikan itu motive untuk menceritakan ke dia dan kesempatan untuk ngasih tahu pendapat kamu, dari sudut pandang kamu, dan ingat... kamu sedang beribadah, ibarat orang yang sedang beribadah, harus dikerjakan dengan ikhlas, sahingga proses manuju sakinah betul-betul teruji dan Allah akan ikhlas/redha juga untuk memberi. Tidak ada yang gratis, Sist.. even dengan Allah, Tuhan yang Maha Esa. Allah suka reward, makanya ada syorga. Challenge your mind, challenge your believe, this what open minded is about, ikhlas is about, surrender is about, and ISLAM is about, nothing perfect, because what?, because we define it, we never know what is perfect in GOD mind, so that's why we need to challenge our self, to challenge our value, our believe, is it perfect?... if we say so that's it! We wont be able to see other point of view if we can't prevent anger along conversation, do you follow me?"

Tiba-tiba kakaku menghentikan pembicaraannya semenjak dilihatnya aku hanya diam... ya aku diam, diam dalam keharuan.. tak bisa kulukiskan apa yang kurasakan saat itu, yang kurasakan kebahagiaan, haru bercampur jadi satu.. dan itu hanya ingin aku tumpahkan dalam air mata kebahagiaan. Semua ucapan kakakku penuh makna dan sangat menyentuhku..dalam hati kukuatkan diri untuk tidak menangis..

"Ya bang, aku mendengarkan," jawabku...akhirnya keluar juga kata-kata itu dari mulutku. Semenjak kedua orang tua kami meninggal, kakak-kakak-ku double perhatiannya. Mereka selalu memberi support padaku.


"Berdoa dan berikhtiar, ikhtiar perlu ilmu, ilmu perlu dialami (experience), train your self, experience your self with your new thought. Try it, action, do not only think.. OK?"

"OK bang.."

"So then you will experience a
self development, you will be born every day with a new you, with a brand new spirit, thought, and that's an inner thing come from! you will look beautiful always and then your "pahala" will follow you since your husband "ikhlas" with you, it'll help him to lead your boat, because he feels secure, comfort and strong with you beside, so give your self a vision about being that "hamba", look around; Quran, book, people and your self. So that's it for tonight, I am sleepy now."

Kakak ku mengakhiri percakapan. ya.. sekarang sudah sangat larut...hampir menunjukan jam 12 malam waktu Jakarta.

"Ya Bang, I do understand. Thanks so much for the lesson today. I'll keep it in my mind. Hopefully I could remember and do it as long as I live."

"Copy our conversation, you can do that and save it in your personal file, you can open it whenever you need to read, conside it as chapter one." jawabnya dalam canda... "will talk to you later, Salamualaikum, take care, bye and send my best to your husband."

Setelah mematikan camera, microfon dan internet, air mata itu akhirnya jatuh juga... air mata keharuan yang luar biasa.. aku bahagia sekali... Pernikahan adalah amanah, seperti amanah lainnya, semestinyalah kita bisa menjaganya. Apapun yang kita lakukan dalam menjaga amanah tersebut merupakan ibadah. Sepertinya ini cara tuhan mengingatkanku akan semua Rahmatnya terhadap ku...

Wednesday, on 30 July 2008

Thursday, July 31, 2008

Queen Rania

Siang ini, telpon di rumah berdering. Walaupun tidak aku lihat dari siapanya di monitor telpon, aku bisa menebak siapa yang menelpon. Seperti biasa, setiap jam 4 sore suamiku menelponku dari kantor sekedar menanyakan how are you?, what are doing?, how's your school?..etc.

Ya, dugaanku tepat... suamiku sudah menungguku untuk mengangkat telpon di ujung line sana.

"Hallo Bos, how are you?" kita selalu becanda dengan panggilan ini, satu sama lainnya saling memanggil dengan sebutan Bos. Pembicaraan itu mengalir hingga satu titik suamiku bertanya; " Wife, do you know Queen Rania?". "No, I don't. why?" jawabku kemudian.

I just checked on internet, she is Queen of Jordan, King Abdullah's wife. She has project and put it on Youtube.com. It's about to break down stereotype around Arab, muslim, terror and war." kemudian suamiku melanjutkan "You can see it, Wife."


Setelah telpon ditutup, aku coba untuk membuka website yang diberikan suamiku http://www.youtube.com/user/QueenRania ternyata benar... kita bisa menemukan banyak comments dari seluruh dunia mengenai stereotype mereka terhadap Arab yang sangat erat sekali kaitannya dengan Islam/Muslim, teroris dan perang.

Mungkin tak banyak yang bisa dihasilkan dari comment-comment itu tapi paling tidak Queen berusaha fair disini untuk membuka mata kita, arab khususnya dan dunia umumnya melihat betapa perlunya semua itu untuk diluruskan dan diperbaiki. Terutama kaitannya antara Arab, Islam/Muslim dan teroris.

Ini merupakan gebrakan karena dimulai dari lingkungan Arab sendiri dan oleh seorang wanita yang semua orang tahu bagaimana Arab memperlakukan kaum wanita disana.
Tidak terlalu berharap tapi semoga apa yang sudah dimulai bisa mendatangkan kebaikan dimasa yang akan datang. Yang jelas; Arab#Islam/Muslim#Terror#Perang.

Salut untuk Queen..apapun motif dibalik itu tidak semua wanita bisa, mau atau peduli. Mungkin karena wanita-wanita lainnya masih sibuk dengan pemenuhan kesejahteraannya ;-)


Friday, on 25 July 2008

(# artinya tidak sama)

Sunday, June 1, 2008

Hasrat Untuk Berubah


Suatu hari, diruang tunggu di salah satu klinik di Jakarta, sebuah tulisan yang tergantung manis didinding telah menggodaku untuk membacanya. Disela-sela waktu menunggu giliran, ku ikuti bait demi bait kalimat yang merupakan sebuah tulisan saduran dari sebuah makam di Westmintrter abbey, Inggris, 1100 M.

Tulisan ini sangat menginspirasi diriku untuk negriku.

Judulnya; Hasrat untuk Berubah.


Ketika aku kecil dan bebas untuk berkhayal aku bermimpi ingin mengubah dunia.

Seiiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, ku dapati bahwa dunia tak kunjung berubah. Maka cita-citaku itupun agak ku persempit, lalu kuputuskan untuk mengubah negriku. Namun nampaknya hasrat itupun tiada hasilnya.

Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa kuputuskan untuk mengubah keluargaku, orang-orang yang paling dekat dengan ku. Tetapi celakanya merekapun tidak mau diubah!

Dan kini sementara aku berbaring saat ajal menjelang, tiba-tiba ku sadari:

Andaikan orang yang pertama-tama ku ubah adalah diriku, maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku bisa mengubah keluargaku.

Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka bisa jadi akupun mampu memperbaiki negriku, kemudian siapa tahu aku bahkan bisa mengubah dunia!

Sunday, April 6, 2008

Poligami


Waah senangnya bisa ketemu ama teman-teman lagi. Udah lama tidak aktif, sepertinya banyak sekali kehilangan info terbaru. Organisasi dimana aku pernah melewati hari-hari pencarian Tuhan, sedang mengadakan Reunian besar-besaran…seluruh anggota yang pernah mengasah pikiran dan hati diundang. Bayangkan saja, aku bertemu dengan kakak senior di angkatan 74... wow saat itu aku belum dihadirkan dibumi ini bahkan mungkin belum direncanakan :) bisa dibayangkan, begitu serunya.. lebih-lebih banyak game yang membuat semua bergembira…benar-benar, ditambah lagi ada yang membawa keluarga masing-masing.

Setelah acara selesai, satu demi satu meninggalkan aula yang berada dalam lingkungan masjid ini. Tinggal aku dan empat orang temanku. Dua orang sudah menikah termasuk aku dan tiga orang lainnya masih sendiri alias jomblo.

Namanya sudah lama tidak bertemu, kita ngobrol dari A-Z. Dari oraganisasi yang mulai
ngap-ngap, kepengurusan yang sudah mulai aneh, kepentingan politik yang mulai memasuki Organisasi (maklum sebentar lagi mau Pemilu 2009) sampai kemasalah “sensitive” yang kita sendiri tidak tau kenapa mulai membicarakannya…. “Poligami”

Sebenarnya ini adalah masalah jamak yang sering diangkat kepermukaan, ntah itu karena isu gender, hak azasi perempuan atau karena kepentingan tertentu untuk menarik simpatisan. Walaupun jamak tapi masih saja tetap gress untuk dibicarakan, aneh!

Secara kita ketahui dalam Al-Quran sendiri itu adalah hal yang boleh dilakukan
tapi bukan diwajibkan… jadi kalau katanya Udstaz Ikhsan Tanjung itu seperti ibarat kunci yang diberikan Allah untuk membuka pintu. Jadi sekali lagi Beliau mengatakan bahwa itu bukan hal yang perlu dibesar-besarkan.

Jujur, aku menulis ini tidak bermaksud membesar-besarkan atau membangkit luka lama bagi yang pernah mengalaminya (khususnya buat perempuan), tapi ada kisah menarik dibalik pembicaan antara aku dan teman-temanku ini…

Saking bersemangatnya kami berdiskusi, kami tidak menyadari kalau ada seorang bapak tua yang sedang mengikuti pembicaraan kami di depan taman firdaus dimana anak-anak organisasi ini biasa duduk-duduk dan berdiskusi.

Waktu itu aku bercerita tentang seorang teman yang memberikan pendapatnya tentang poligami. Tepatnya teman satu kantor. Dia bilang; jika udstaz melakukan poligami itu umumnya lebih disebabkan karena ibadah. Ibarat orang yang sudah berhasil membawa perahunya ketujuan yang diharapkan, dia ingin membuat satu perahu lagi untuk diajak ketempat yang sama. Beda alasan lagi dengan seorang udstaz yang sedang online di
salah satu radio swasta di jakarta ini yang khusus menyiarkan proram-program Islam. Waktu beliau siaran, dibukalah telphone on air, ada seorang udstaz lainnya yang menelpon saat itu, dia bilang ke udstaz yang lagi siaran (Dalam bahasa Arab yang kemudian diterjemahkan oleh udstaz yang sedang siaran) kalau dia ingin sekali menambah istri lagi seperti udstaz yang siaran dengan ketawa-ketawa beliau mengatakan kalau dia sudah kebelet… Kebelet???

Oops..tidak ada maksud membicarakan siapapun disini… tapi memang salah seorang temenku memulainya dengan kekecewaan dia terhadap pernikahan seorang Udstaz kondang. Seorang temanku lain yang berprofesi sebagai Psychology, menganalisanya secara
kejiwaan. Dan yang berprofesi sebagai guru menganalisanya melalui sudut pandang guru terhadap anak-anak yang orang tuanya berpoligami. Beda lagi dengan temanku yang masih aktif di organisasi kami, dia lebih melihatnya dari sudut pandang turunya kinerja anggota yang berpoligami… menarik juga!

Nah kembali ke Bapak tua yang tidak diketahui namanya itu, tiba-tiba beliau bicara sambil mendekati kami.

“Maaf ya anak-anak.. ijinkan saya bicara. Berbagi pengalaman. Saya sudah 38 tahun menikah. 7 tahun belakangan ini saya duda ditinggal istri meninggal. Istri saya cancer hati. Waktu istri masih hidup, istri saya bilang menikahlah mungkin sebentar lagi saya meninggal. Tapi dengan joke saya bilang, kamu sudah manghabiskan uang saya, kamu harus sehat.
Namun kemudian istri saya meninggal. Setelah satu tahun, saya pikir, saya sekarang bisa menikah lagi, kan istri sudah meninggal dan orang-orang tidak akan menyalahkan saya. Jujur saya happy juga bisa punya istri baru. Namun setelah saya menemukan wanita yang cantik bahkan lebih cantik dari istri saya, saya merasa kok ada saja yang tidak saya suka. Saya tidak tahu itu apa, tapi hati saya selalu mengatakan…dia tidak sebaik istri saya almarhum. Begitu seterusnya… 4 tahun saya coba menemukan istri baru, tapi saya kembali ingat almarhum istri saya. Akhirnya seletah lepas 4 tahun itu saya putuskan sampai sekarang berhenti untuk mencari istri lagi. Jujur ya saya laki-laki yang ga bener. Tapi saya heran kenapa saya selalu membanding-bandingkan dengan almarhum. Jadi kalau ada yang menikah lagi dengan alasan sunnah rasul, itu bohong, itu adalah nafsu!” Si Bapak bicara dengan muka yang serius sambil nunjuk-nunjuk ke atas. “Pasti itu…...lanjutnya, kalau mereka bilang istri ke dua lebih cantik, kenapa tidak kasih uang yang dikasih ke istri kedua buat istri pertama untuk membuat dia lebih cantik. Karena menikah lagi berarti itu pengeluaran lagi. Kalau dibilang istri selingkuh makanya menikah lagi.. apa bisa menjamin istri kedua tidak selingkuh dan akan lebih baik dari istri pertama… Apa waktu menikah lagi tidak ingat anak. Anak juga mempuyai hak dalam setiap keputusan yang diambil oleh orang tua. Dalam masa 5 tahun pernikahan pertama itu adalah normal ada pertengkaran namun setelah berhasil melewati itu, hubungan suami istri lebih cendrung seperti kakak adik. Hubungan sex hanya sebagai perekat disaat ada masalah atau relax. Tidak dapat dipungkiri kalau istri pertama pada saat menikah itu adalah cinta murni dalam pernikahan. Jadi kalau alasannya untuk membuat perahu lainnya atau sunnah rasul itu bohong!” si bapak sekali lagi nunjuk-nunjuk keatas sambil berlalu dari tempat kami berdiskusi.

Kita semua bingung juga.. ternyata apa yang kami diskusikan itu telah menjadi perhatian buat si Bapak.

Sesampai dirumah, saya bicarakan hal ini pada suami. Suamiku tertawa dengan lembut ke arahku dan kemudian sewaktu aku menayakan pendapatnya suamiku dengan wajah tenang mengatakan…

“Well, at least he speaks from experience not from his mind. It's interesting to listen old people because they speak from experience and it's very useful if they dont lie cause also old people lie to make their life big.”

“Aaah really?” aku kanget mendengar ucapannya.
“Oh yes, they tell stories, make you think they are heros but sometime they lie or dont remember how it was.”

Aku masih dalam wajah bingung waktu suamiku melanjutkan ucapannya.
“Yes wife, every couple is different more or less. I have seen couple after 10 years, but they aren't like bro and sister but like sheytan and angel. Always
fight, and end up with divorce, with bad emotion and anger. So they are not all the same. We will work it as we go in our mariage.” lanjut suamiku menegaskan pendapatnya pada pernikahan kami.

“Yes husband, but i agree with what he said about the first wife is the true
love.” aku mengomentari suamiku sembari menggodanya dengan ucapanku. Dengan wajah serius suamiku menjawab; “Yes, I agree that too. First one is the true one wife. Marriage is not easy desicion. There have more responsibility in it. You are my first and the only one. ” sambil memelukku dengan hangat.

Kemudian tiba-tiba suamiku melanjutkan komentarnya;
“I disagree to what Udstaz said on the radio. It seems udstad is talking what he likes and what is good for him.”

“Really?”
“Yes, as I know the first wife has to agree for her husband to marry another one. When wife gives permition only then husband can go and look for one more wife. So i dont agree with him. He makes it better for man.”

“Husband, actually about permition is more like not to hurt the first wife feeling and make fair to her coz finally the husband will be taken his responsibility about that. Being fair is also not easy thing coz in the next ayat in surah An Nisa, Allah said you can marry if you can be fair if you can't, it will be better for you to have only one wife.” Aku menimpali komentar suamiku.

“You know, i know only 2 situations when it will be ok for husband to have more
than one wife, one is when is war and too many men are dying in war and there are women without husbands in country. I think that what Quran meant. It was like that in prophet time alot of men were dying in war.”

“Yes husband, it is more than to help woman not to help men in Nafs. More men do poligamy using Sunnah Rasul as a reason but who knows, maybe they do it coz they like to have sex more.”

“Ha ha”… suami ku tertawa…

“Some views here said if they really want to do what Quran said they should marry the widow with more kids..etc but most of them marry the beautiful single woman. And our prophet also started to marry again after Khadijah died for so long. It also had no ayat about poligamy yet.”

“Ha ha,” lagi lagi suamiku tertawa mendengar berbagai pendapat tentang poligami di tanah air. “Naughty man.., Ok, actualy you almost answered second reason and i also thought of third reason. The second, I actually heard one muslim woman on TV in Canada said when there is a cheating husband very horny, she said it is better for him to marry 4 wife then to cheat and destroy the family and makes sin and she mentioned Bill Clinton how he cheated on Hillary with that girl, do you remember?”

Sambil menganggug-anggug aku menjawab pertanyaan suamiku. “Yes husband it shows how man can't hold his sex desire. Allah said marry to help you from it or if you can't marry, do fasting.”

“And the third, I saw this in Kosovo when wife was very sick, and she couldn't work anymore and there were many children in family. They need woman in house to clean, to prepare food, to cook, to loundry ..etc. Then wife gives permition to husband to marry one more woman. So she can stay in bed and rest and not work. But honestly, I saw this in Kosovo. When wife gave permition, and new wife did all works probably in bed too. There has no tradition for maid in Kosovo. No family will leave their daughter to go to work for other family as maid. That’s very conservative society. You know, in Kosovo before, woman has no many rights. Man do what ever they want and woman listen. They had no choice and man very jelouse. But now it is completely different. So many women work and can go out side like others women in many countries.”

“So wife, every couple is different more or less. We will work it as we go in our marriage.”
suamiku menutup pembicaan malam ini, sepertinya dia benar-benar kecapean sehabis kerja berat tadi siang.

Ya benar apa yang dikatakan beliau, setiap orang punya pandangan masing-masing tentang itu. Dan setiap orang punya caranya sendiri dalam menjalani rumah tangganya.
Jadi selamat menjalankan perahu yang sudah kita punya.. bersungguh-sungguh lah karena apapun yang kita lakukan, itu pasti diketahui oleh Tuhan, walaupun itu cuma ada didalam hati saja.

Friday, March 21, 2008

Mother with One Eye


I heard a story from my husband. He got that story from Kosovo and He told me last night before sleeping as usual. He said the story was about Islamic values.

"Baby, did u ever hear this story, very nice, about mother with one eye. Maybe u ever heard it" he started his story.

...There was a boy and his mother who had only one eye. She didn't look good. She looked scary and boy was embarrassed of her. He used to avoid her.
One time she went to his school and all children were afraid of her cause she only had one eye. The boy was very embarrassed so he didn't like her at all. He yelled at her "why did you come to school, Now all children are teasing me!".....etc
So when he grew up, he left the house and told her that he hated her. He went to Singapore (the story says that), finished studying there and got married but never wanted to see his mother only by letters. Then he had children. One day mother came to his house uninvited. Just to see her son and grand children. But When she was there, grand children were afraid and scared when saw her then started to scream. The boy was so angry and told his mother to go and never came back. Mother said, "I'm sorry son, I only wanted to see you and my grand children." She went away.

After some years, son went back home to the mothers house and sees that mother had died but left him a letter. In the letter she said, 'My son I love you so much. I remember when you were boy and you lost your eye, I didn't want to see you like that so we went to specialist to remove my eye and give it to you just to make you happy. I'm glad that i saw you and grand children and all of you are happy...."

Then my husband stops his story. He takes a breath then continues it again. He gives me one Hadist. He said: "It's finished by Hadith from our prophet when He says to love our mother and again mother and again mother and after that father..Do you remember that, Baby?"

"Yes Baby, I remember that" I said.

Then my husband read that Hadist; "A man came to the Prophet and said, ‘O Messenger of God! Who among the people is the most worthy of my good companionship? The Prophet said: Your mother. The man said, ‘Then who?' The Prophet said: Then your mother. The man further asked, ‘Then who?' The Prophet said: Then your mother. The man asked again, ‘Then who?' The Prophet said: Then your father. (Bukhari, Muslim)."

That's a really touching story. It reminded me to my Mom... Oh Mom, May Allah Bless you always in heaven, Amin Allahumma Amin...

Friday, March 7, 2008

Bubur Ayam, Minyak Goreng, Soeharto, DPR dan SBY (Uuu... takuuuut)....


Waduh, hari ini begitu melelahkan. Sejak jam satu siang sampai malam ini masih aja macet. Kayaknya bakalan telat nih nyampe rumah....Ternyata bener juga...

Memang Jakarta terkenal dengan macetnya. Kalau seseorang nyebutin Jakarta, hal pertama yang kebayang adalah macet nya. Makanya kalau berangkat kerja mesti pagi buta dan pulang mesti diatas jam 8 malem jika ga mau kejebak macet.

Begitu juga dengan hari ini. Tapi ini lebih parah rasanya dibandingin hari-hari kemaren. Sejak tadi siang waktu ketemu client ampe sekarang mau pulang pun tetep aja macet padahal jam udah menunjukkan pukul 10 malam. Oh ini bener-bener udah parah, ga cuma ngabisin bensin tapi juga waktu dan tenaga....ugh!

Kayaknya udah mulai deket rumah nih...tinggal 1 km lagi aku bisa meluruskan punggung dan pantat... capek juga duduk berjam-jam di mobil.

Di belokan ke komplek, aku melihat tukang jual bubur langganan lagi nyante, sepi...cuma ada sepasang suami istri. Kayaknya makan bubur malem-malem enak nih secara perut ku juga lagi laper.

Akhirnya kuberhenti di tempat penjual bubur dan turun untuk menyantap bubur kesayanganku...

"Kemana aja nih Bang, ga pernah kelihatan..." tanya Ku... " Ah neng, ga kemana-kemana kok, bekas pacarku lagi sakit, jadi aku nemenin dia dirumah sakit selama empat hari ini, makanya ga jualan dulu" jawabnya sambil meracik bubur untukku. Bekas pacar disini maksudnya adalah istri si Abang yang biasa nemenin berjualan.

"Sakit apa Bang"..aku melanjutkan percakapan lagi. "Ini, sakit panas...lumayan juga neng, semalam Rp.500.000,- belum lagi obat nya...tapi yah namanya hidup, saya mah menjalaninya aja..." Si Abang terlihat tenang menyuguhkan bubur yang udah jadi dan siap ku lahap... Ummmm masih dasyat rasa buburnya...aku mulai menikmati setiap sendok bubur ayam ini.

Tidak tahu dari mana, tiba-tiba si Abang mulai bercerita tentang harga minyak goreng yang makin naik.
"Sekarang, minyak goreng udah Rp. 15.000 per kg nya Neng. Semua pada naik. Daganganku cuma dua yang ga di goreng, saledry ama beras, semuanya harus digoreng. Kalau udah nyampe Rp.20.000 ntar, aku terpaksa naikin harga buburnya, Neng"

Waduh... Rp. 15.000 per kg sekarang...? seminggu yang lalu masih Rp. 11.000 kg itupun minyak goreng kemasan. Aduh, aku jadi pusing juga... tepatnya upset maybe... Baru-baru ini aku dengar Pemerintah mau menaikkan tarif dasar listrik, belum lagi pemerintah mau mencabut subsidi untuk sekolah-sekolah negeri. Bagaimana ini??????.....

"Jujur ya Neng, di zaman Soeharto, negara ga kayak gini. Semua terjaga. Sekarang katanya demokrasi, tapi kok jadi kebablasan ya. Emang katanya Soeharto korupsi, tapi itu ga Soeharto aja yang korupsi pada saat itu, dan yang korupsi juga sampai gubernur yang berani. Dibandingkan sekarang, sampai RT dah korupsi... pusing saya"

O..o... si Abang mulai mengungkapkan pikirannya. "Trus Abang sedih dong Soeharto wafat?" tanyaku lagi...
"Sedih..hhmmm banyak sedihnya liat negeri ini yang makin hancur aja"..lanjut si Abang sambil berdiri mengambil gelas minuman. "Sekarang itu Neng, di negara ini ada dua pendapat yang bersebrangan yang buntutnya bikin pusing rakyat, DPR dan pemerintahan SBY ga pernah satu. Ya DPR mau nya gini, ya SBY maunya gini. Nyata banget kalau sekarang ini yang lebih berpihak hanya kepentingan. Walaupun ada demo, tapi itu sebenarnya demo atas kepentingan. Kalau mereka dapat kursi, mana ada yang vokal lagi.... Saya masih ingat cuma sekali kita demo dengan satu kepentingan, waktu tahun 65, semua ingin bener-bener ada perubahan. Beda sekali dengan sekarang."...Si Abang semakin serius dengan omongannya, sedang aku diam-diam dalam nikmatnya bubur ayam, mulai menikmati percakapan si Abang.

"Makin banyaknya partai menunjukkan banyaknya kepentingan di negara ini. Bohong itu yang teriak teriak buat rakyat, sebenarnya mereka teriak buat perut mereka sendiri. Di Amerika yang negara demokrasi aja, cuma ada 2 parti besar. Yang menang memimpin dan yang kalah jadi oposisi. Simple kan!, Eh ini yang katanya demokrasi malah memperbanyak partai.. kelihatan banget maunya apa"

"Seharusnya kalau kita ingin memotong pohon, yang dipotong rating-rantingnya dulu, setelah itu baru batangnya agar kalau sudah tumbang tidak mengenai orang,rumah, jalan, atau yang lainnya," si Abang ber philosophy sembari aku menyelesaikan santapan terakhir buburku.

"Bener juga ya Bang, yang abadi di bumi ini cuma KEPENTINGAN "... Penyataanku ini menutup percakapan antara aku dan Bang Mail si penjual bubur sembari memberikan beberapa ribu untuk membayar bubur yang aku makan.

Kulanjutkan perjalanku menuju rumah, tinggal beberapa meter lagi aku sudah sampai. Aku bisa merasakan kesulitan yang dialami Bang Mail dan Bang Mail lainnya di saat keadaan ekonomi yang tidak menentu ini. Oh Tuhan.....

Happiness According to my hubby

"I just saw unhappy face on you, are you Ok?" I start conversation with my husband. I'm just curious coz I didn't see smile at all since he watched news on TV... "What was going on,husband?" I continue my question while picking up his clothes from bed and put it on my lap. Then my husband sit beside me and talk about what he saw on TV. He told about many floods and victims in Indonesia, how often it happened to them and how normal have this events become for them. Then cross on my mind i remembered one article that i read about Happiness this noon. Really, I wanna know the meaning of happiness according to him. He used to give me wise word, I love to hear that again for now...

"Happiness is a big topic my wife, nobody can be happy all the time. It comes and goes. You can be happily married but within marriage you get sad news and you cry. You can be sad and laugh like crazy if u watch a funny movie. Sometime i listen a good song and makes me Happy for 4 minutes. Then after i listen the same song, I'm not that happy anymore. It is a big topic wife. I'm happy with you. You are the best wife for me. There is no better but if i have problem with job and we are in crisis then you will see my face worry. Do you understand?... The sadness in happiness, it is strange, isn't it but it is that way."

"Yes I do.... but I will feel sad if I saw no smile on your face." I try to continue this conversation more."

"Wife, There is sadness within happiness as well, for example; we are happy married but sad because distance, do you understand what I'm trying to say?..so the situation is never clear, always somehow strange. For example if a couple is very happily married, they love each other crazy, many children and money but if someone from their family dies, there will be sadness there although it is a very happy family. Do you understand? I'm trying to talk about happiness generally."

"OK i understand my happiness and sadness,..." I teas my husband with my answer.... "..ha..ha you make me laugh wife..."
"You know, in here people ask each other all the time, are you happy, are you happy... and it bothers me alot, cause in my family we never ask each other about that. We don't have that expression cause we know life is tough! It is not easy and everybody has to work hard to live and we don't use that word happy. In here everybody does that. You can meet someone in the street and as soon they hear you are married or have a girlfriend, they will immediately ask you; are you happy?" Then my husband give question mark on his face....???????

"What kind of question is that...Stupid!!... life is tough and we have to work through it, work hard and no relationship is perfect!"

"Ok, now since you ask me, I just use that to talk about it (happiness) - my hubby continue it- I guess first thing would be my health, then my love, or all together. I don't know, I think they fall into same category health, love, relative, job, they all make me happy if I have it."

"If i have health I'm happy, if i have love I'm happy, if i have relatives (brother, sister, sister in law...etc) I'm happy, if i have job I'm happy ...etc, do you understand now wife?" he smile at me ... then he continued it again... "If I don't have my love (you) I'm not happy, If i don't have health I wont be happy, if I don't have family, I wont be happy."

"Yes I do understand that now, you are my good teacher." I hold my husband after listening all his explanations. "I try wife," he hold me too while stretching his body and kissing me softly...

"I know life is tough not just a dream, I agree with you about that." I give my opinion to my husband "but I will be sad if u are sad."

"I know Baby, like I said, I'm very happy with you, that I have you but because we have each other doesn't mean everything now is easy for us. We still have to find job and bring food home, and clean, and cook, and work, and all the things we always did and because we are humans, and not perfect. We sometime argue, fight, get sick,...etc. That makes us worry and sad, that is life. People here break up very easy, so many divorces because they wake up one morning and say I'm not happy anymore and they decided to go to their own way.I disagree with that"

"Husband, I ever read a book, it said GOD created sad and happy to make the life will be so dynamic, is it true?"

"Yes, wife..." he said while lying down on the bed.

Then I continued, "and it also could bring joy to life, coz after sad We will get happiness, for example after fighting with my sister, we both cried together and then now we feel like a new girlfriend or new couple."

"ha..ha.. nice, wife" he laugh and smile at me again." You both are sweet sister... hmm... it's getting late, seems like good for us to sleep now," He said.

Yes, it's close to 12 a.m now. We prepare our self to sleep. This is a good conversation I thought, and more important thing is it can make me be more realistic. Have a good nite sleep Baby, and thank you for your love (falimenderit per dashurine tende)...

Suddenly he whispered... "Terima kasih wife"...